Mewaspadai “Hamiyyatal Jaahiliyyah”

0
250
trump

Hamiyyatal Jaahiliyyah, menurut Nouman Ali, adalah pola pikir yang diwarnai oleh ‘strong emotion anger or excitement that is based on ignorance’. Hamiyyatal jaahiliyyah, oleh para ahli tafsir, juga dikaitkan dengan watak kesombongan dan fanatisme golongan dan rasisme. Surat Al Fath ayat 26 menggambarkan jenis kejaahiliyyahan ini. Dalam perjanjian Hudaibiyyah, kaum musyrikin Quraisy menolak Nabi dan rombongan memasuki kota Mekkah untuk melaksanakan umrah. Mereka juga menolak kalimat basmallah saat akan dituliskan dalam lembar perjanjian.

Watak sombong dan fanatisme kelompok sering membutakan manusia terhadap kebenaran. Arogansi dan primordialisme golongan, nasab dan ras membuat manusia bertindak emosional, tak bijak dalam berperilaku dan tak jernih dalam berpikir. Contoh di negeri kita banyak. Sekelompok orang dapat berkelahi saling membunuh gara-gara tim sepakbola kesayangannya dikalahkan tim lain. Kampung satu menyerang kampung yg lain. Kelompok mahasiswa satu fakuktas menyerang fakultas lain. Inilah bentk-bentuk dari hamiyyatal jaahiliyyah.

Contoh lain dalam dunia politik adalah sosok Pauline Hanson. Dia berkata berkata: “Australia is a country built on Christian values. Our laws, way of life and customs enforced in the Australian constitution were based on a secular society. So we have to stop further muslim immigration. Ban the Burqa in public places. No more mosques to be built until the inquiry is held. Ban halal certification. Muslims will not be allowed to be sworn in to parliament under the Qur’an”.

Pauline Hanson adalah contoh nyata orang yang memakai pola pikir Hamiyyatal jaahiliyyah. Karena kefanatikannya terhadap Christian values, kesombongannya terhadap ras Australia serta kebenciannya thd muslim, dia tak bisa berpikir jernih atas tindakan politiknya. Donald Trump adalah contoh sejenis yg lainnya.

Umat Islam dapat pula menderita virus hamiyyatal jaahiliyyah. Sekelompok orang dari organisasi agama membakar gedung dan sekolah yang dimiliki oleh kelompok agama lain. Sebabnya sepele: tokoh kebanggaannya dikritik oleh kelompok lain. Inilah contoh hamiyyatal jaahiliyyah dalam diri umat Islam.

Semoga kita bisa terhindar dari hamiyyatal jaahiliyyah.

Melbourne, 29/7/2016
Ustadz Endro Hatmanto